Analisis penerapan pengukur level radar dalam lingkungan kerja
Pengukur level radar saat ini banyak digunakan. Prinsip kerjanya adalah menggunakan deteksi gelombang radar, memasang probe, mengandalkan pantulan gelombang radar, dan kemudian menggunakan efek Doppler untuk menghitung data. Dalam proses pemasangan dan penggunaan, jika kita dapat memahami prinsip pengukuran dengan lebih baik, penggunaannya akan lebih mudah.
Sebenarnya, mode kerja pengukur level radar tidak rumit. Secara dasar, gelombang radar dipancarkan, dipantulkan oleh medium, dan diterima kembali. Waktu tempuh gelombang radar berbanding lurus dengan jarak antara level cairan dan penerima yang memantulkan gelombang dari pemancar ke terminal. Alat pengukuran radar akan mencatat waktu gelombang pulsa dan kecepatan transmisi gelombang radar, serta menghitung jarak antara antena radar dan permukaan, sehingga level cairan dapat dipahami dengan jelas. Alat pengukuran ini secara umum memiliki dua jenis: jenis gelombang kontinu yang dimodulasi frekuensi dan jenis gelombang pulsa. Sirkuit elektronik yang dibutuhkan relatif kompleks. Jenis terakhir memiliki konsumsi daya yang relatif rendah, persyaratan sirkuit elektronik yang sederhana, tampilan data yang akurat, lebih aman dan andal, serta jangkauan aplikasi yang luas.
Medium cair dapat diukur secara akurat oleh pengukur level radar. Ketika gelombang radar dipantulkan di permukaan cairan, sinyal yang diterima tidak akan terlalu kuat. Jika sinyal lemah, alat pengukur tingkat cairan radar tidak akan dapat menerima sinyal yang cukup untuk memberikan data dan penilaian, yang secara langsung mempengaruhi hasil pengukuran. Namun, medium konduktif atau medium konduktif mikro dapat memantulkan sinyal dengan lebih baik dan sinyalnya cukup. Secara umum, semakin besar konstanta konduktivitas, semakin kuat sinyal pantulan, dan semakin cepat dan akurat pengukuran tingkat cairan radar.